Maitri
Kita hanyalah dua orang yang "terlihat" saling ingin memiliki
Saya yang berjuang untuk bisa bersama mu
Dan kau dengan segala keegoisan untuk bisa tetap dengan pilihan yang kau pertahankan
Terdengar aneh bukan?
Terlihat ingin bersama tetapi pada kenyataannya hanya saya yang mengusahakan kita untuk menjadi satu
Kala itu kau terlihat begitu meyakinkan untuk bisa kembali bersama
Dan saya yang begitu kerasnya menolak pertemuan kita
Tetapi pada akhirnya saya yang kalah
Pada akhirnya saya yang mengalah
Dan akhirnya saya kembali kembali patah
Terkadang saya tidak mengerti, setelah semua yang terjadi kini semua semakin hampa
Saya tidak menyesal pernah dan masih mencintai kau begitu dalam
Saya tidak menyesal bahwa Tuhan mengirimkan kau untuk ada dalam kehidupan ini
Tetapi setelah semua yang saya lakukan rasanya semakin hari kian berat untuk melepaskan kau begitu saja bersama dengan seseorang yang baru saja kau temui
Ego saya terlalu tinggi tuan,
Saya menginginkan kau seutuhnya dengan segala kekurangan yang begitu elok dimata
Saya selalu terbayangkan oleh harapan bahwa kita bisa bersatu dengan segala perjuangan yang akan indah pada akhirnya.
Tetapi pada akhirnya saya harus melangkah dengan terseok menapaki duri
Napas begitu sesak sampai ingin berhenti
Pada setiap harapan yang selalu kau patahkan
Saya tetap ingin berdiri disamping mu
Berjuang melawan ego mu yang tak mau berusaha
Hai tuan,
Tidak kah bisa sedikit kau renungkan
Bagaimana perjalanan kita sampai sejauh ini
Ahh iya, hampir saya lupa
Mungkin bagi mu ini hanyalah selingan
Mungkin bagi mu setiap amarah ku adalah lelucon
Mungkin untuk mu kita hanyalah sementara
Lucu sekali,
Tidakkah ingat, kaulah yang mengatakan bahwa kau menginginkanku
Pada kenyataannya kau yang mematahkan semua
Begitu sulit kau melepaskan wanita lain tetapi begitu enggan melepas ku
Tuan,
Jika nanti bukan saya yang kau pilih pernahkah terbesit di benakmu bagaimana saya harus tetap hidup?
Bagaimana jika nanti setelah perpisahan saya semakin hancur dari ini?
Tuan,
Sampai kini yang saya rasakan hanya ketakutan
Ketakutan yang selalu menyelimuti di setiap langkah
Ketakutan tidak lagi bisa bersama mu
Ya. saya begitu takut melihat kenyataan jika nantinya bukan kau yang Tuhan takdirkan untuk saya
Saya tidak berani
Melihat ke depan dan bukan kau yang akan menemani masa tua saya
Membayangkan hidup tanpa kau rasanya akan menjadi kematian yang begitu menyakitkan
Tuhan..
Bagaimana saya harus hidup?
Bagaimana jika saya tidak lagi bisa menikmati hidup yang Kau berikan?
Berjalan dalam kehampaan dan ketiadaan mu
Tersedak tangis yang begitu lirih
Dan pada akhirnya
Merayakaan luka
Menikmati hampa.
Komentar
Posting Komentar